VOID VISION: Rayakan Eksplorasi Seni Digital, Lewat Audio Visual

Creartips — Swarnaloka bersama Story of Karana menggelar acara seni media baru bertajuk VOID  VISION pada 23–25 Mei 2025 di lantai dua Latar Ijen, Malang, Jawa Timur. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis.

VOID VISION merupakan pameran serta konferensi yang menghadirkan berbagai karya dari seniman digital lokal dan internasional. Acara ini menampilkan pameran Digital Artist Showcase, pertunjukan Audio Visual Performance, serta sesi diskusi dan konferensi yang menghadirkan berbagai perspektif seputar seni media baru.

Beberapa seniman yang tampil dalam Digital Artist Showcase antara lain LUXTRUCT, Benino Adib, BEB Visual, Fearmos, Adi Santoso, dan MAHH ART dari Indonesia. Juga hadir Keboyotan, NEX Media, Seeing Artelier, Zhonk Vision, Grasshopper dari Malaysia, dan MxC Creative Studio dari Vietnam.

Sementara itu, dalam sesi Audio Visual Performance, pengunjung akan disuguhkan penampilan dari re:NAN (Electro Set), HUE (Divabhwn & Dianyst), Louis Marcellino, Pillhs Castle, serta kolaborasi Mathces x Ardsadprm.

Rangkaian acara dimulai setiap harinya pukul 13.00 WIB dengan berbagai sesi seperti curatorial work through, panel discussion, workshop, sharing & conference, serta pertunjukan audio-visual hingga malam hari.

Acara ini juga didukung oleh sejumlah mitra, antara lain Epson sebagai partner proyektor, Gingsul sebagai partner venue. Gembira lokaria, The Mastej, dan Dudes sebagai partner event,  serta berbagai media dan komunitas kreatif lokal seperti Video Mapping Indonesia, iHeartGigs, Hipkultur, serta Katalog Malang dan sebagainya.

Pameran audio visual VOID VISION ini diadakan sebagai bentuk respon terhadap perkembangan pesat teknologi dan media digital dalam dunia seni. Melalui event ini, Swarnaloka ingin menciptakan ruang kolaboratif dan inklusif yang memungkinkan seniman lokal maupun internasional mengeksplorasi narasi baru, medium baru, dan pengalaman imersif yang melampaui batas konvensional seni rupa. Tidak hanya sebagai wadah apresiasi karya, pameran ini juga menjadi ruang diskusi dan refleksi tentang bagaimana seni, teknologi, dan masyarakat saling mempengaruhi dalam lanskap budaya kontemporer.

Baca Juga: Pameran Once Was Jejak Memori dalam Raga Boneka