
Malang – Sebanyak 82 peserta mengikuti diskusi bertema “Jurnalisme Modern dan Perkembangan Mobile Journalism” yang menjadi bagian dari rangkaian acara CJFest 2025, Kamis (19/06/2025) pukul 13.00 WIB, secara daring melalui platform Zoom. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa peminatan Jurnalistik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan menghadirkan praktisi jurnalisme digital, Yoga Tri Priyanto, sebagai pemateri utama.
Bebas Bukan Berarti Lepas
Diskusi virtual ini mengulas fenomena mobile journalism atau MoJo, yakni praktik jurnalistik yang dilakukan dengan memanfaatkan perangkat seluler seperti smartphone. Yoga menjelaskan bahwa MoJo mulai berkembang sejak tahun 2007 dan mengalami pertumbuhan pesat pada dekade 2010-an seiring meningkatnya akses teknologi digital.
Dalam pemaparannya, Yoga menegaskan bahwa jurnalisme modern bersifat bebas namun tidak lepas. Kebebasan dalam menyampaikan informasi tetap harus disertai tanggung jawab, akurasi, dan kepatuhan terhadap kode etik jurnalistik. Ia juga menyoroti peran media sosial sebagai platform, bukan produk jurnalistik. “Media sosial hanyalah perantara, seperti kertas yang tidak berarti tanpa konten yang bernilai,” terangnya.
Sesi diskusi berlangsung aktif dan interaktif. Salah satu peserta menanyakan perbandingan antara MoJo dengan media lokal dalam peliputan isu daerah. Yoga menyampaikan bahwa MoJo memiliki keunggulan dalam hal kecepatan distribusi informasi, terutama karena mengandalkan viralitas di media sosial. Namun, untuk validitas dan kredibilitas, media besar tetap lebih unggul karena memiliki sistem verifikasi yang lebih mapan.
Ketua pelaksana kegiatan, Aulia Rahmah, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu memperluas pemahaman peserta mengenai praktik jurnalisme digital yang terus berkembang. Ia juga menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ruang belajar yang mendalam dan edukatif bagi mahasiswa.
Melalui diskusi daring ini, CJFest 2025 tidak hanya menjadi ajang apresiasi karya jurnalistik mahasiswa, tetapi juga wadah refleksi terhadap tantangan dan potensi jurnalisme digital. Jurnalisme di era digital mengacu pada distribusi berita melalui platform digital seperti situs web, media sosial, dan aplikasi mobile. Era ini menghadirkan tantangan dan peluang baru bagi jurnalisme, termasuk kecepatan pelaporan, jangkauan global, dan interaksi dengan audiens.
Baca Juga : CJ Fest 2025: 7 Portal 1.400 Karya Jurnalistik Mahasiswa Komunikasi UMM Diluncurkan