
CREARTIPS – Pameran seni tahunan Abnormal Project Annual #10 (ALPA ke-10) resmi digelar oleh (HMJ Sedesa), Himpunan Mahasiswa Jurusan Seni dan Desain pada Jumat (16/5/25). Fakultas Seni Universitas Negeri Malang (UM). Bertempat di Pabrik Keramik Dinoyo, Malang. Pameran ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 16 hingga 18 Mei 2025 dan terbuka untuk umum secara gratis.
Mengusung tema HALUSIN(N)ASI, acara ini menampilkan total 40 karya seni visual, yang terpilih dari 70 karya hasil open submission seniman dari berbagai daerah di Indonesia. Pameran ini menampilkan 11 karya instalasi dan 29 karya dua dimensi. Panitian melakukan proses kurasi melalui sistem pengumpulan karya via Google Form.
“Untuk karya yang kita terima tidak hanya dari fakultas seni saja, tapi kita juga open submission. Jadi untuk karyanya dari luar terus dari departemen lain, dari fakultas lain bahkan dari univ lain,” ujar Diasala Agustin, Sekretaris 1 HMJ Sedesa.

Kolaborasi Lintas Jurusan dan Penampilan Seni Ramaikan Suasana Pameran
Pameran seni ini menghadirkan karya visual sekaligus berbagai penampilan seni yang memeriahkan acara. Seperti musik eksperimental, tari kontemporer, mural performance, hingga lapak kuliner. Diasala juga menjelaskan bahwa panitia menggelar berbagai pertunjukan untuk memberi ruang ekspresi bagi mahasiswa lintas jurusan.
“Adanya penampilan tuh juga karena memberikan ruang untuk teman-teman, seperti pertujukan tari gambyong, itu juga dari anak seni tari,” jelasnya.
Ketua pelaksana ALPA 10, Damar Sasongko, menekankan bahwa panitia merancang konsep acara ini dengan cara yang berbeda. “Karena kembali lagi ini acara abnormal, jadi jangan kaget, mungkin dari teman-teman merasakan kayak pengalaman baru,” ungkap Damar pada pembukaan acara pameran.
Tema HALUSIN(N)ASI sendiri merupakan perpaduan kata dari “halusi” yang berarti menghaluskan atau melebur, dan “nasi” yang bermakna sebagai kelompok. Tema ini menggambarkan semangat kolektif dalam menciptakan karya seni. “Bagaimana sebuah kelompok itu bisa berpadu satu, solid, dan bersinergi menghasilkan suatu karya yang spektakuler.” Tutur pendapat Dosen yang terdapat pada instagram @alpasedesa.
Pameran Seni Inklusif yang Libatkan Warga
Sebelum pembukaan resmi, panitia juga menggelar acara selametan dan doa bersama warga sekitar, sebagai bentuk apresiasi dan keterlibatan masyarakat. Panitia juga mengadakan workshop seni untuk menjalin kedekatan dengan komunitas lokal. Antusiasme warga pun terlihat sejak hari pertama, dengan beberapa pengunjung dari lingkungan sekitar telah hadir menikmati pameran.
Pameran seni mahasiswa Universitas Negeri Malang ini menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa seni turut berkontribusi dalam membangun ruang kreatif yang inklusif dan terbuka bagi masyarakat luas.
Baca juga: Sanggar Bell Ba Ba UMM Pentaskan “Bagai Pinang Dibelah Dua”
[…] Baca Juga: Abnormal Project UM Kembali dengan Berbagai Pertunjukan Seni […]
[…] Baca Juga : Abnormal Project UM Kembali dengan Berbagai Pertunjukan Seni […]
[…] Baca Juga: Abnormal Project UM Kembali dengan Berbagai Pertunjukan Seni […]