
Tentang Bayu
Bayu Skak, atau yang memiliki nama lengkap Bayu Eko Moektito, adalah sosok kreatif asal Malang, Jawa Timur, yang dikenal sebagai salah satu pelopor YouTuber muda berbahasa Jawa di Indonesia. Lahir pada 13 November 1993, Bayu sudah memperlihatkan bakat seninya sejak remaja. Ia memulai kariernya di dunia hiburan dari kanal YouTube “SKAK”, singkatan dari Sekumpulan Arek Kesel, yang ia dirikan bersama teman-temannya.
Melalui gaya bicara yang khas, logat Jawa yang kuat, dan humornya yang membumi, Bayu berhasil mencuri perhatian anak muda Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Timur yang merasa terwakili oleh kontennya. Keberanian Bayu memakai bahasa Jawa di tengah dominasi konten berbahasa Indonesia atau Inggris menjadikannya simbol kebanggaan lokal.
Dari YouTuber Jadi Sutradara
Kesuksesan di platform digital tak membuat Bayu berhenti berkarya. Justru, ia menjadikan popularitasnya sebagai batu loncatan ke dunia perfilman. Peran pertamanya di layar lebar datang lewat film Check-In Bangkok (2015), tapi titik balik kariernya adalah saat ia ikut menulis, menyutradarai, dan memerankan film Yowis Ben (2018) bersama Fajar Nugros.
Film tersebut menjadi hit dan memulai kiprah Bayu sebagai sineas serius—menggabungkan kemampuan komedi, cerita, dan nilai lokal dalam satu paket hiburan yang berkualitas. Ia pun aktif mengambil peran di balik layar sebagai penulis dan sutradara, sambil tetap tampil sebagai aktor utama di berbagai proyeknya.
Deretan Karya-Karya yang Mengesankan
Bayu Skak memiliki portofolio karya yang luas, mulai dari film bioskop, serial televisi, hingga konten digital. Berikut adalah karya-karyanya:
Film & Serial
- Yowis Ben (2018)
Film perdana yang mengangkat kisah band anak SMA dengan nuansa Jawa kental. - Yowis Ben 2 (2019)
Melanjutkan cerita, menambah dimensi emosional dan konflik internal. - Yowis Ben 3 (2021)
Makin matang dari sisi penceritaan dan sinematografi. - Yowis Ben Finale (2021)
Penutup kisah Yowis Ben yang membawa nostalgia dan makna mendalam. - Yowis Ben The Series (2020)
Spin-off dalam format serial, memperluas semesta Yowis Ben dengan cerita-cerita ringan dan segar. - Lara Ati The Series (2022)
Serial drama komedi berbahasa Jawa yang mengangkat isu kehidupan pasca dewasa muda, persahabatan, cinta, dan keluarga. Tayang di NET TV dan Vidio. - Lara Ati The Movie (2023)
Versi layar lebar dari serialnya, memperkuat narasi tentang pencarian jati diri dan budaya Jawa dalam kehidupan urban. - Rujak Cingur Lek Har (2024)
Serial YouTube drama komedi ringan berbahasa Jawa dengan pendekatan sinetron klasik dan gaya khas Bayu. - Sekawan Limo (2024)
Film layar lebar bergenre horor-komedi yang menggabungkan elemen supranatural khas lokal, menceritakan kisah mistis dalam pendakianya di gunung.
Baca Juga: Kanvas Eko Nugroho Membingkai Wajah Indonesia di Mata Dunia

Karya Terbaru: Cocote Tonggo (2025)
Proyek film terbarunya yang sedang tayang, berjudul “Cocote Tonggo”, yang berarti “Gosip Tetangga” dalam bahasa Jawa. Film ini merupakan drama komedi satir yang menceritakan tentang seorang penjual jamu kesuburan tetapi ia belum juga diberi keturunan, hingga ia dijadikan bahan gosip oleh tetangganya. Sebagai sutradara dan aktor, Bayu memperkuat identitasnya sebagai pengangkat suara masyarakat kecil lewat humor dan kejujuran.
Mengangkat Lokalitas Menuju Kelas Nasional
Bayu Skak adalah simbol dari semangat “nguri-uri kabudayan” berarti melestarikan budaya yang dikemas dalam bahasa kontemporer. Lewat setiap karyanya, ia menunjukkan bahwa budaya lokal bukan sekadar latar, tapi nyawa dari setiap cerita. Dari YouTube hingga bioskop, dari serial hingga layar lebar, Bayu terus menjadi suara khas yang merayakan Jawa dalam gaya yang modern dan menghibur.