
FOMO dan Pengaruhnya pada Kesehatan Emosional
Di tengah kemajuan teknologi yang membawa kita pada dunia yang serba terhubung, muncul dua fenomena psikologis yang semakin mempengaruhi pola hidup kita FOMO (Fear of Missing Out) dan JOMO (Joy of Missing Out).
FOMO adalah rasa cemas karena takut tertinggal dari tren atau informasi di media sosial, yang mendorong seseorang terus terlibat secara digital. Hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, menimbulkan tekanan, kecemasan, dan ketidakpuasan terhadap kehidupan nyata. Di sisi lain, JOMO, yang merupakan kebalikan dari kata FOMO.
Baca Juga : GEN Z LEBIH PILIH THRIFTING? INI ALASANNYA!
Menawarkan alternatif yang lebih damai dan menenangkan bagi individu yang lelah dengan dunia digital yang begitu sibuk. JOMO adalah keputusan untuk sengaja menghindari keterlibatan berlebihan dalam aktivitas media sosial atau tren yang sedang populer. Individu memilih menikmati waktu pribadi, bersama orang terdekat, atau merawat diri tanpa tekanan untuk selalu terhubung dengan dunia luar. Selain itu, JOMO mendorong banyak orang untuk merasakan kepuasan lebih dalam hidup nyata mereka.
Dengan hal yang membuat kita secara aktif mencari kedamaian melalui kesendirian. Mereka memilih untuk melepaskan diri dari keramaian digital dan fokus pada hal-hal yang benar. Dengan hal ini dapat memberi dampak positif bagi kesehatan mental mereka.

Pentingnya Menyeimbangkan FOMO dan JOMO dalam Kehidupan Digital
Di sisi lain, JOMO menawarkan pelarian dari tekanan sosial yang datang dengan keterikatan berlebihan pada dunia digital. Dengan adanya JOMO, seseorang memilih untuk menikmati kesendirian dan waktu pribadi tanpa rasa bersalah atau takut kehilangan sesuatu yang penting.
Tantangan utama saat ini adalah menjaga keseimbangan antara FOMO dan JOMO. Terlalu terjebak dalam takut ketinggalan dikarenakan dapat meningkatkan stres dan merusak kesehatan mental, sementara terlalu larut dalam JOMO bisa menambah perasaan kesepian dan isolasi sosial.
Namun, di era digital yang terus berkembang ini, keduanya FOMO dan JOMO memiliki dampak yang sangat besar terhadap kesejahteraan psikologis kita. Kehidupan yang semakin bergantung pada teknologi dan media sosial telah memengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia dan diri kita sendiri. Terlalu terjebak dalam nikmatnya dalam kesendirian untuk meningkatkan stres dan kecemasan, sementara JOMO dapat mengurangi tekanan sosial dan membantu menemukan keseimbangan dalam hidup. Menjaga keseimbangan antara FOMO dan JOMO penting untuk kesehatan mental, dengan FOMO dapat menambah stres dan nikamtnya kesendirian untuk membantu menikmati waktu pribadi tanpa tekanan sosial.
[…] Baca Juga : FOMO, JOMO, dan Kesehatan Mental di Era Gaya Hidup Digital […]