
Jika kamu mengikuti perkembangan dunia fashion, kamu pasti tahu bahwa thrift shop telah menjadi tren besar, terutama di kalangan Gen Z. Fenomena ini tidak hanya soal gaya, tetapi juga mencerminkan perubahan pola pikir terhadap konsumsi, lingkungan, dan identitas diri.
Walau begitu, konsep thrift shop di Indonesia cenderung lebih lekat dengan dunia fashion dan aksesori. Misalnya, jaket vintage, kemeja flanel klasik, hingga tas-tas branded second-hand merupakan barang yang lazim ditemukan dalam dunia thrift. Tapi kenapa Gen Z begitu tertarik dengan budaya ini? Yuk, kita kupas alasannya!
Apa Itu Thrifting?
Thrifting berasal dari kata thrift yang berarti hemat. Dalam dunia fashion, thrifting mengacu pada aktivitas membeli pakaian bekas yang masih dalam kondisi layak pakai, sering kali di toko-toko khusus atau pasar loak. Barang-barang yang dijual bisa berasal dari donasi, overstock, atau koleksi pribadi yang dijual kembali.
Berbeda dengan stigma lama terhadap barang bekas, kini thrifting justru menjadi simbol keunikan dan kesadaran sosial. Alih-alih membeli pakaian massal baru dari brand fast fashion, Gen Z memilih thrifting untuk berbagai alasan yang lebih dalam daripada sekadar soal harga.
Alasan Gen Z Memilih Thrifting
1. Kepedulian Terhadap Lingkungan
Salah satu alasan terbesar Gen Z memilih thrifting adalah kesadaran lingkungan. Industri fashion, khususnya fast fashion, merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Dari limbah tekstil hingga penggunaan air yang masif, produksi pakaian baru meninggalkan jejak karbon yang cukup tinggi.
2. Mengejar Gaya yang Unik
Generasi Z berupaya tampil beda dalam berbagai aspek gaya dan ekspresi diri.. Mereka tidak ingin terjebak dalam tren massal yang seragam. Mereka menemukan potongan fashion yang unik, vintage, dan sering kali tidak tersedia di toko-toko modern melalui kegiatan thrifting.
3. Lebih Terjangkau
Harga adalah faktor penting, terutama bagi banyak Gen Z yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa. Thrift shop menghadirkan berbagai pakaian dan aksesori dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan barang baru di toko ritel.
4. Mendukung Ekonomi Lokal dan Komunitas
Banyak thrift shop yang dikelola oleh usaha kecil, komunitas, atau badan amal. Dengan belanja di sana, Gen Z juga secara tidak langsung mendukung pengusaha lokal dan kegiatan sosial. Ini Generasi ini menjunjung tinggi nilai-nilai solidaritas dan kepedulian sosial dalam berbagai tindakan mereka.
5. Tren Sosial Media dan Budaya Populer
Pengguna TikTok, Instagram, dan YouTube mendorong popularitas thrifting dengan menampilkan berbagai konten menarik seputar belanja barang bekas.Banyak konten kreator membuat video haul thrift, tips mencari barang vintage, atau bahkan tantangan styling dengan pakaian thrift.
Tantangan dalam Thrifting
Meski penuh kelebihan, thrifting juga punya tantangan. Pembeli menelusuri satu per satu barang dan meluangkan waktu untuk menemukan “harta karun” yang sesuai, karena tidak semua barang memiliki kualitas prima.Selain itu, reseller kerap membeli barang-barang thrift yang seharusnya terjangkau, lalu menjualnya kembali dengan harga tinggi, memicu isu “gentrifikasi thrift”.
Namun, bagi banyak Gen Z, tantangan ini justru menjadi bagian dari pengalaman. Proses berburu barang thrift menumbuhkan rasa puas tersendiri saat berhasil menemukan pakaian unik dengan harga bersahabat.
Thrifting bukan hanya soal berhemat. Bagi Gen Z, thrifting adalah bentuk pernyataan — tentang keunikan gaya pribadi, kesadaran lingkungan, solidaritas sosial, dan keberanian untuk berbeda.
Dengan memilih thrifting, mereka membuktikan bahwa menjadi fashionable tidak harus merusak bumi atau menguras kantong. Lebih dari itu, thrifting menjadi bentuk nyata dari sikap kritis dan kreatif yang menjadi ciri khas generasi ini.
Jadi, lain kali kalau kamu melihat seseorang memakai jaket vintage kece atau tas branded unik, bisa jadi itu hasil dari perburuan seru di thrift shop. Tertarik untuk coba thrifting juga?
Baca Juga : Capsule Wardrobe Untuk Hidup Simpel dan Stylish
[…] Baca Juga : GEN Z LEBIH PILIH THRIFTING? INI ALASANNYA! […]
[…] Baca Juga: GEN Z LEBIH PILIH THRIFTING? INI ALASANNYA! […]