Lighting Show 450 Drone dan Ribuan Lampion di Langit Borobudur

CREARTIPS – Lighting Show Waisak 2025, perpaduan teknologi dan tradisi budaya ciptakan pengalaman spiritual dan visual yang memukau. Menandai era baru dunia kreatif Indonesia.

Borobudur, Magelang

Langit malam di atas Candi Borobudur, Senin (12/5/2025). Menjadi saksi perpaduan harmonis antara tradisi dan teknologi dalam perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE. Sebanyak 450 drone terbang melakukan lighting show, yang berlangsung selama 15 sampai 30 menit. Menampilkan bentuk formasi visual yang menggambarkan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha: kelahiran Pangeran Siddharta, pencapaian Penerangan Agung, dan parinibbana (wafat).

Pertunjukan drone ini merupakan yang pertama kali diadakan dalam sejarah perayaan Waisak di Borobudur. Menandai langkah inovatif dalam menyampaikan nilai-nilai spiritual melalui medium kreatif. Diselenggarakan oleh Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI). Pertunjukan ini berlangsung setelah sesi pertama penerbangan lampion selesai, sekitar pukul 21.00 WIB.

“Ide awalnya (drone show) supaya melengkapi ritual dari kita punya pelepasan lampion. Di situ posisinya kita kolaborasi (drone show), akhirnya menambah suasana lebih meriah lagi dengan pelepasan lampion ditambah dengan drone show,” ujar Ketua Umum MBMI, Agus Jaya, dikutip pada detik jateng.

Selain pertunjukan drone, sebanyak 2.569 lampion diterbangkan ke langit malam sebagai simbol harapan dan pencerahan. Festival ini juga mengusung tema “Enlightened in Harmony,” merepresentasikan pelita kedamaian dalam hati setiap orang, sesuai dengan makna Trisuci Waisak .

Kehadiran pertunjukan drone, dan penerbangan lampion ini tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual para peserta, tetapi juga menunjukkan potensi besar dunia kreatif Indonesia dalam menggabungkan teknologi dengan nilai-nilai budaya dan keagamaan. Berharap bahwa inovasi ini akan menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan industri kreatif nasional di masa mendatang.

Borobudur Waisak Festival tahun ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya dapat bersinergi dengan teknologi kreatif untuk menciptakan pengalaman baru yang menginspirasi. Tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi digital melalui konten, pariwisata, dan seni pertunjukan.

Indonesia tak hanya merayakan hari suci, tapi juga memproyeksikan wajah masa depan industri kreatifnya ke dunia.

Baca Juga: Karnaval Budaya Meriahkan Munas Apeksi VII Surabaya