Keindahan Arsitektur dan Atmosfer Tumurun Museum
Tumurun Private Museum berdiri di jantung Kota Solo, memadukan ketenangan dan seni kelas dunia. Sebuah keluarga menghadirkan museum ini sebagai wujud dedikasi mereka terhadap seni dan keinginan untuk membagikannya secara personal kepada publik. Tumurun Private Museum Keluarga Lukminto, pendiri PT Sritex, mendirikan Tumurun Private Museum dan resmi membukanya pada tahun 2018. Nama Tumurun yang berarti menurun atau warisan dalam bahasa Jawa, nama tersebut bukan hanya sekedar penamaan tetapi juga mencerminkan warisan nilai dan kecintaan pada seni.
Bangunan museum berdiri megah namun elegan. Bagian luar museum tampil minimalis modern, sementara bagian dalam menghadirkan suasana hangat dengan pencahayaan lembut dan desain arsitektur kontemporer. Suasana hening dan syahdu menciptakan pengalaman mendalam bagi setiap pengunjung untuk benar benar berinteraksi dengan karya seni dalam museum tersebut. Banyak koleksi di dalam museum Tumurun terdiri dari lebih 100 karya seni, baik dari seniman dalam negeri maupun mancanegara. Tim kurator Tumurun Private Museum menyusun koleksi dengan cermat dan menyematkan narasi kuat pada setiap karya untuk menghadirkan pengalaman seni yang eksklusif. Museum membatasi kunjungan lewat reservasi, menciptakan suasana tenang agar pengunjung bisa menikmati karya seni secara mendalam tanpa keramaian.
Tumurun Private Museum membatasi kunjungan melalui sistem reservasi, menciptakan pengalaman seni yang eksklusif dan tenang. Museum menciptakan suasana tenang dengan pencahayaan lembut dan penataan rapi, memungkinkan pengunjung menikmati karya tanpa gangguan seperti di galeri besar. Seniman menciptakan karya penuh makna, lalu tim kurator museum menyeleksi dan menampilkannya dengan narasi yang kuat. Museum juga aktif membagikan kisah di balik karya, menciptakan pengalaman yang personal dan menyentuh bagi setiap pengunjung.
Tumurun Museum, Ruang Hening di Tengah Hiruk-Pikuk Kehidupan
Tumurun Private Museum mencerminkan bagaimana sebuah keluarga memaknai kekayaan tidak hanya dari sisi materi, tetapi juga lewat kecintaan pada budaya Indonesia. Dari generasi ke generasi, semangat ini terus diwariskan untuk menjadikan museum sebagai simbol pelestarian budaya. Dengan keunikan konsepnya, museum ini menjadi ruang hidup yang merayakan keberagaman ekspresi manusia. Dari satu ke generasi berikutnya, semangat ini terus diturunkan untuk menjadikan museum sebagai simbol warisan Indonesia. Dengan segala keunikan, museum ini bukan hanya sekedar tempat penyimpanan karya karya seni, melainkan menjadi ruang hidup untuk merayakan keberagaman ekspresi manusia.
Tumurun Museum tidak hanya mengarsipkan sejarah visual, tetapi juga mempertemukan emosi dan pemikiran dalam harmoni yang tenang dan reflektif. Setiap sudutnya mengajak pengunjung memperlambat langkah, membuka mata lebih lebar, dan menyelami makna dengan hati yang terbuka. Pengalaman berkunjung ke Museum ini ibarat sebuah perjalanan spiritual yang menyentuh sisi dalam diri kita yang sering terabaikan. Di tengah dunia yang kerap bergerak terlalu cepat museum ini menjadi ruang jeda. Tumurun Private Museum mengajak pengunjung menyadari bahwa seni bukan milik segelintir orang, melainkan warisan bersama yang patut dinikmati dan dibagikan kepada semua kalangan.
Tidak heran banyak pecinta seni dan pencari keindahan menjadikan Tumurun Private Museum sebagai destinasi pilihan. Meski tidak terbuka untuk umum setiap waktu, museum ini tetap membuka ruang pemikiran dan perasaan lewat koleksinya, membuktikan bahwa kekayaan budaya bisa terus hidup berkat niat dan cinta tulus dalam merawatnya. Tumurun Private Museum, bukan hanya seni untuk dipandang oleh mata tetapi kita sebagai warga indonesia harus cinta terhadap seni yang berada di negara kita. Dengan hal ini museum tumurun menawarkan ruang tenang bagi siapa saja yang ingin menyelami makna di balik setiap karya.
Baca Juga : Nuanu Night Spectacular, Suasana Malam ajaib di Nuanu