CREARTIPS – Perhelatan seni tahunan Ubud Open Studios (UOS) 2025 kembali memeriahkan dunia kreatif Bali pada 22-25 Mei 2025. Mengusung konsep open studios atau kunjungan langsung ke tempat kerja para seniman. Acara ini menjadi salah satu agenda seni paling dinanti baik oleh warga lokal maupun wisatawan mancanegara.
Mengutip dari artopologi.com, lebih dari 60 seniman dari berbagai disiplin seni mulai dari seni rupa, tekstil, keramik, arsitektur, hingga fotografi akan membuka pintu studio mereka untuk publik. Pengunjung bisa menyaksikan langsung proses penciptaan karya, berdialog dengan seniman. Hingga mengikuti sesi demonstrasi yang berlangsung sepanjang festival.
Menjelajahi Studio di Enam Lokasi Seni di Ubud
Diselenggarakan oleh Elami & Co, UOS 2025 tersebar di berbagai titik strategis Ubud, seperti Sanggingan, Penestanan, Kedewatan, Mas, Lodtunduh, dan Sayan. Format ini memungkinkan pengunjung untuk menjelajahi Ubud secara mandiri untuk menjelajah dunia seni yang luas.
Selain membuka ruang interaksi antara seniman dan publik. UOS 2025 juga menghadirkan sejumlah agenda pendukung seperti talkshow, panel diskusi, dan workshop interaktif yang memperkaya wawasan seputar dunia kreatif dan perkembangan seni di Indonesia. Acara ini sekaligus menjadi wadah pertukaran gagasan antar pelaku kreatif dari dalam dan luar negeri.
Menurut thehoneycombers.com, UOS merupakan bentuk apresiasi terhadap keberagaman karya seni di Ubud. Juga upaya untuk memperkuat identitas Ubud sebagai pusat kreativitas Asia Tenggara. Festival ini pun mendapat sambutan hangat dari komunitas seni dan pariwisata, mengingat perannya dalam menghidupkan kembali sektor ekonomi kreatif pascapandemi.
Tiket dan Aksesibilitas
Mengutip dari nowbali.co.id, pengunjung dapat membeli tiket harian maupun tiket terusan melalui situs resmi ubudopenstudios.com. Atau platform mitra seperti Megatix Indonesia. Harga tiket dimulai dari Rp 100.000 untuk kunjungan satu hari.
Ubud Open Studios 2025 tidak hanya menyajikan seni dalam bentuk eksibisi. Tetapi juga mengajak masyarakat untuk masuk ke ruang-ruang kreatif yang selama ini tersembunyi. Festival ini menjadi ajang untuk memahami proses penciptaan, latar belakang seniman, dan kisah di balik setiap karya, menjadikannya lebih dari sekadar pameran seni biasa.
Baca juga: VOID VISION: Rayakan Eksplorasi Seni Digital, Lewat Audio Visual