Upside Down Planting Bikin Berkebun Lebih Simpel dan Estetik

menggambarkan visual dari teknik upside down planting
pinterest.com

Berkebun bukan hanya soal tanah dan pot yang sejajar dengan kaki. Kini, teknik upside down planting atau menanam secara terbalik hadir sebagai solusi kreatif dan estetis bagi siapa saja yang ingin berkebun meskipun memiliki ruang terbatas. Cara ini bukan cuma terlihat unik, tetapi juga membawa berbagai keuntungan, mulai dari efisiensi ruang hingga perlindungan terhadap hama dan penyakit.

Bagi kamu yang tinggal di apartemen, punya balkon mungil, atau ingin menghadirkan suasana berbeda di taman rumah, metode menanam terbalik ini bisa jadi pilihannya. Selain fungsional, tampilannya yang tak biasa akan menambah nilai estetika dan membuat area hijau kamu tampak lebih modern.

Apa Itu Upside Down Planting?

Upside down planting adalah teknik bercocok tanam dengan menggantung tanaman secara terbalik, di mana batang tanaman tumbuh ke bawah dari wadah gantung. Melansir dari backyarddigs.com, metode ini populer untuk tanaman seperti tomat, paprika, hingga herba seperti basil dan rosemary.

Teknik ini sudah banyak diterapkan di berbagai negara, khususnya di kota-kota besar yang ruang terbukanya makin terbatas. Di negara seperti Amerika Serikat, misalnya, upside down planting menjadi tren di kalangan urban gardener karena praktis dan hemat tempat.

Kelebihan Menanam Terbalik

  1. Sempurna untuk Ruang Kecil dan Balkon

Metode ini ideal untuk kamu yang punya lahan terbatas. Cukup gantungkan pot di langit-langit, balkon, atau pagar, dan kamu bisa menanam tanpa menyita ruang lantai. Ditambah lagi, tampilannya bisa mempercantik sudut rumah kamu.

  • Lebih Sedikit Hama dan Penyakit

Karena tidak menyentuh tanah, tanaman jadi lebih aman dari serangan hama seperti nematoda dan jamur akar. Kamu bisa menyemprotkan minyak nimba untuk perlindungan ekstra.

  • Sirkulasi Udara Lebih Baik

Tanaman yang menggantung bebas cenderung mendapat aliran udara optimal, membantu mencegah pertumbuhan jamur dan lumut.

  • Tidak Perlu Menyiangi Tanah

Lahan tanam yang tergantung membuat tanaman terhindar dari gulma yang biasanya tumbuh di permukaan tanah.

  • Gravitasi Jadi Sahabat

Tanaman mendapat bantuan gravitasi dalam mengalirkan air dan nutrisi dari akar ke batang tanpa banyak hambatan.

Kekurangan yang Perlu Diperhatikan

Namun, tidak semua tanaman cocok dengan metode ini. Ada beberapa tantangan yang mungkin kamu hadapi:

  1. Gravitasi berdampak pada akar, yang bisa membuat tanaman stres jika wadah terlalu kecil.
  2. Tanaman bisa berbentuk aneh, saat terus-menerus mencari arah sinar matahari.
  3. Tanah cepat kering, karena wadah menggantung cenderung terkena angin dan sinar matahari lebih banyak.
  4. Bobot pot bisa sangat berat, terutama saat media tanam basah dan tanaman berbuah lebat.
  5. Pilihan tanaman terbatas, karena tidak semua jenis tanaman bisa tumbuh optimal dengan cara ini.
pinterest.com

Tanaman yang Cocok untuk Upside Down Planting

Melansir dari backyarddigs.com, ada beberapa tanaman yang justru tumbuh lebih baik dengan teknik ini:

“Ini adalah tanaman yang sudah teruji dan memiliki kinerja yang sama, jika tidak jauh lebih baik, dalam pot terbalik dibandingkan dengan petak kebun di dalam tanah. Saat Anda memperoleh lebih banyak pengalaman, Anda dapat mencoba berbagai jenis sayuran lainnya, tetapi ini adalah tanaman yang terbukti memiliki kinerja yang unggul.”

Berikut beberapa tanaman tersebut:

  • Tomat (terutama varietas kecil)
  • Paprika / cabai
  • Timun Jepang
  • Kacang
  • Terong
  • Labu
  • Kemangi, timi, oregano, rosemary
  • Mentimun

Baca juga: Inspirasi DIY Cermin untuk Mempercantik Ruangan

Tips Penting dari Pakarnya

Sebelum mencoba teknik ini, perhatikan lokasi penempatan tanaman. Justin Micheal, pemilik blog backyarddigs.com, menyarankan.”Dari pengalaman saya, saya sarankan Anda menempatkan taman gantung di area yang memberikan paparan sinar matahari penuh 360 derajat. Dengan begitu, tanaman Anda akan mendapatkan sinar matahari sepanjang hari karena sebagian besar sayuran tumbuh paling baik jika terkena sinar matahari delapan jam penuh sehari.”

Jika sinar matahari kurang dari 6 jam per hari, kamu harus siap memindahkan tanaman secara berkala agar tetap sehat.

“Gaya pot yang Anda pilih sangat penting. Meskipun pot model kantong sedang menjadi tren, bahannya sangat berpori, yang menyebabkan masalah seperti kekeringan yang berlebihan (alasan lain mengapa tanaman terbalik pertama saya mati.)” Tulis Justin

Cara Membuat Pot Tanam Terbalik (Singkat dan Mudah)

1. Siapkan ember bekas atau pot plastik dengan penutup.

2. Lubangi bagian bawah pot (diameter 5–8 cm) untuk tempat tumbuh batang tanaman.

3. Masukkan tanaman dari bawah ke atas, pastikan akarnya berada di dalam pot.

4. Isi pot dengan media tanam berkualitas.

5. Gantung pot di tempat yang kuat dan terkena sinar matahari langsung.

Upside down planting bukan hanya soal menanam, tapi juga gaya hidup kreatif yang menggabungkan seni, sains, dan kecintaan terhadap alam. Buat kamu yang ingin ruang hijau tetap segar meski di lahan sempit, yuk coba teknik ini dan nikmati hasil kebunnya dan sensasi berkebun dari sudut pandang yang berbeda!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *